“Overthinking, overthinking, overthinking, tiba-tiba GERD”, ternyata ini bukan hanya omongan iseng dari anak muda, lho! Bahkan dikutip dari Merdeka, masalah kesehatan ini rentan dialami oleh anak muda 20 - 40 tahun terutama yang terlalu sibuk bekerja beraktivitas dan mengabaikan kesehatan. GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease adalah suatu kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti sensasi terbakar dan nyeri di dada.
Ada yang mengatakan bahwa penderita GERD tidak bisa mengonsumsi makanan dengan rasa asam, seperti yogurt misalnya. Nah, apakah hal ini benar adanya? Yuk, cari tahu jawabannya di sini!
Seseorang dapat dikatakan sebagai penderita GERD jika asam lambungnya cepat naik. Kenaikan asam lambung ini bukan tanpa sebab. Yuk, cari tahu dulu apa saja penyebab GERD! Berikut beberapa faktornya:
1.Stress
Stres merupakan salah satu pemicu terjadinya GERD. Ini karena stres memiliki potensi untuk meningkatkan produksi asam di dalam lambung, yang kemudian dapat mengalir ke organ lain seperti kerongkongan.
2.Kebiasaan Makan yang Buruk
Makanan yang pedas, asam, atau berlemak dapat meningkatkan risiko GERD. Konsumsi jenis makanan ini secara berlebihan dapat meningkatkan produksi asam lambung. Bahkan, makanan dengan rasa yang terlalu pedas dapat melemahkan otot sfingter esofagus bawah sehingga berdampak pada melambatnya pengosongan lambung.
Tak hanya itu saja, makan dalam porsi besar atau berbaring sesaat setelah makan juga bisa menjadi penyebab GERD.
3.Kurang Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik bisa menjadi salah satu faktor risiko yang berkontribusi pada Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Ini karena jika tubuh tidak aktif bergerak maka sistem metabolisme tubuh akan melambat dan membuat asam lambung tetap berada dalam perut lebih lama sehingga meningkatkan risiko refluks.
4.Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Minuman Beralkohol
Konsumsi minuman beralkohol atau menghisap rokok yang mengandung nikotin ternyata bisa melemahkan Lower Esophageal Sphincter (LES). Kondisi ini memungkinkan asam lambung naik kembali hingga ke kerongkongan.
5.Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan tekanan pada perut, yang bisa menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
6.Perubahan Hormonal
Wanita hamil sering mengalami GERD karena perubahan hormonal dan peningkatan tekanan dari rahim yang membesar. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi fungsi Lower Esophageal Sphincter (LES).
Meredakan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) memerlukan pendekatan holistik yang mencakup gaya hidup sehat, pola makan baik, dan strategi nutrisi yang tepat. Salah satu makanan yang sering direkomendasikan sebagai bagian dari pengelolaan GERD adalah yogurt.
Yogurt merupakan produk hasil fermentasi susu segar dengan bantuan bakteri tertentu (seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus). Bakteri ini memiliki kemampuan untuk menguraikan laktosa menjadi asam laktat. Kehadiran bakteri asam laktat dalam yogurt dapat memberikan efek menenangkan pada lambung sehingga bermanfaat bagi penderita gangguan lambung dengan produksi asam yang berlebihan.
Selain itu, kultur bakteri baik juga membantu menjaga keseimbangan mikroflora usus dan sistem pencernaan secara umum. Dengan mengonsumsi yogurt, bakteri baik ini dapat membantu mengurangi peradangan pada lambung dan kerongkongan akibat naiknya asam lambung. Bakteri baik juga dapat membantu memperlancar pencernaan, mencegah sembelit, dan mengurangi ketidaknyamanan pada perut, yang merupakan gejala umum yang terkait dengan GERD.
Selanjutnya, tekstur dingin dan lembut dari yogurt dapat membantu mendinginkan dan melapisi esofagus, memberikan efek nyaman dan meredakan gejala terbakar yang seringkali dialami oleh penderita GERD.
Namun ingat, jangan konsumsi yogurt secara berlebihan apalagi dalam kondisi perut kosong, ya karena ini justru berpotensi menyebabkan peningkatan asam lambung. Penting juga untuk memilih yogurt tanpa tambahan gula berlebihan dan rendah lemak untuk memaksimalkan manfaatnya.
Selain bermanfaat untuk meredakan gejala GERD, di dalam yogurt plain juga terkandung berbagai nutrisi lainnya yang penting untuk kesehatan tubuh kita. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kualitas nutrisi terbaik terdapat pada fresh yogurt atau yogurt segar yang bakteri baiknya masih hidup.
Beberapa nutrisi dalam yogurt plain tersebut adalah:
Yogurt plain bisa menjadi pilihan makanan yang sehat dan bergizi untuk penderita GERD, tetapi harus dikonsumsi dengan bijak dan dalam jumlah yang wajar. Pilih Greenfields Fresh Yogurt Plain untuk memastikan bahwa Anda hanya mengonsumsi produk yogurt yang berkualitas.
Terbuat dari susu segar 100% dari peternakan Greenfields, Greenfields Fresh Yogurt Plain menyimpan bakteri baik yang masih hidup dan serat pangan tinggi. Tak hanya itu, yogurt ini memiliki kandungan vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Yang tak kalah penting, Greenfields Fresh Yogurt Plain tidak ada tambahan gula!
Jadi, bagi penderita GERD, selain disarankan untuk rajin berolahraga dan menghindari makanan pemicu asam seperti cokelat, kopi, dan makanan pedas, kamu bisa mengonsumsi yogurt plain yang dapat membantu untuk meredakan peradangan, meningkatkan fungsi pelindung lambung, dan mengurangi produksi asam lambung yang berlebihan. Tak hanya itu, dengan rutin mengonsumsinya, kamu juga akan mendapatkan manfaat pencernaan lancar. Oleh karenanya, yuk mulai sediakan Greenfields Fresh Yogurt Plain di rumahmu!
Ibu Hamil Boleh Minum Yogurt Nggak Sih? Apa Manfaatnya?
26 Oct 2024
Read More
Ternyata Manfaat Yogurt yang Paling Penting Berasal dari 2 Jenis Bakteri Ini! Kenalan Yuk!
13 Oct 2023
Read More
Resep Yogurt Shake Super Seger Buat Kamu yang Bosan Makan Salad Buah
13 Oct 2023
Read More