Memilih susu sapi segar hendaknya tidak dilakukan hanya berdasarkan rasa dan kandungan gizi yang tertera pada kemasan saja. Ada berbagai hal penting lainnya yang patut jadi perhatian Anda sewaktu menentukan susu segar andalan, salah satunya yaitu teknik pengolahan. Pasteurisasi menjadi satu dari sekian banyak metode pengolahan yang efektif menghasilkan susu segar tahan lama tanpa mengganggu keutuhan nutrisi di dalamnya.
Namun, ternyata tak hanya itu saja. Susu dengan kualitas terbaik juga bisa dilihat dari peternakan asal susu sapi tersebut. Bahkan, ada dua hal penting yang dapat jadi penanda bahwa susu yang dihasilkan terbilang unggul. Apa sajakah dua hal tersebut? Yuk, simak artikelnya hingga selesai!
Secara sederhana, pasteurisasi dapat didefinisikan sebagai teknik sterilisasi pada suhu rendah (antara 720C hingga 850C) selama 4 sampai 7 detik yang bertujuan membasmi mikroorganisme penyebab penyakit. Ahli gizi, dr. Matthew Lantz Blaylock menyatakan bahwa susu pasteurisasi merupakan pilihan terbaik karena aman dikonsumsi dan kandungan vitamin mineralnya tetap terjaga.
Ada tiga faktor utama yang wajib diperhatikan dalam proses pasteurisasi, yaitu:
Proses pasteurisasi membuat susu memiliki beberapa keunggulan yang belum tentu diperoleh dari teknik pengolahan lainnya, antara lain:
Kualitas susu bukan hanya ditentukan proses pasteurisasi, melainkan juga sangat dipengaruhi proses sebelumnya bahkan sejak tahap pemeliharaan sapi dimulai. Faktanya, tidak semua produk susu yang beredar di pasaran berasal dari peternakan milik sendiri. Banyak pula susu siap konsumsi yang berasal dari pemasok atau koperasi.
Pada umumnya, pihak pemasok atau koperasi tentu tidak bisa memantau kualitas setiap susu yang diterima dari peternakan. Bahkan, tak jarang susu kualitas tinggi dicampurkan bersama susu yang mutunya kurang baik sehingga kualitas produk secara keseluruhan jadi menurun.
Latar belakang tersebut membuat PT Greenfields Indonesia berinisiatif menyajikan inovasi berupa produk susu berkualitas dari peternakan milik sendiri yang langsung terintegrasi dengan pabrik. Greenfields berharap agar terobosan baru ini memberikan dampak efektif terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat tanah air. Dengan demikian, khalayak ramai terbiasa mengkonsumsi susu berkualitas untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian.
Saat ini, Greenfields mengoperasikan peternakan sapi terbesar di Indonesia dengan pabrik pengolahan terintegrasi terbesar di Asia Tenggara. Lokasi peternakan Greenfields berada di Jawa Timur, tepatnya di kawasan Malang dan Blitar pada ketinggian 1,200 mdpl dengan suhu berkisar antara 150C hingga 200C. Karakteristik lokasi dan suhu tersebut merupakan habitat hidup paling ideal bagi sapi sehingga kesehatannya senantiasa terjaga.
Peternakan Greenfields merupakan rumah bagi lebih dari 19.000 sapi perah jenis Holstein dan Jersey yang kualitas susunya tidak perlu diragukan lagi. Seluruh sapi di peternakan tersebut mendapatkan asupan gizi seimbang setiap hari dan vaksinasi secara teratur. Kondisi kesehatannya dipantau selama 24 jam penuh oleh dokter hewan dan ahli gizi. Lebih hebatnya, lagi seluruh sapi juga mendapatkan perawatan kaki (pedicure) rutin sebanyak dua kali setahun untuk meminimalkan risiko kontaminasi penyakit akibat kuman.
Kandang dan tempat tidur sapi dibersihkan sebanyak tiga kali sehari ketika sapi diperah di ruang laktasi secara bergantian. Kemudian, residu berupa kotoran sapi langsung dialirkan ke parit khusus agar warga sekitar bisa memanfaatkannya sebagai kompos cair untuk area pertanian.
Kebersihan area peternakan maupun pabrik selalu mendapat perhatian khusus dan didukung teknologi biosecurity yang sangat ketat. Semua pakaian yang digunakan pekerja wajib dalam keadaan bersih, termasuk alas kaki. Greenfields hanya memperbolehkan mobil dan truk yang memiliki izin untuk keluar masuk area peternakan dan pabrik. Bagian atas dan bawah mobil serta truk harus disemprot disinfektan untuk meminimalkan risiko transmisi tak terduga dari pakaian kotor, ban dan bodi mobil, serta pencemaran pakan.
Dengan ketatnya sistem biosecurity di peternakan dan pabrik Greenfields, saat wabah PMK tahun 2022, Greenfields dinyatakan bebas dari PMK sehingga menjamin kualitas sapi dan susu yang dihasilkan terjamin berkualitas tinggi dan higienis.
Rangkaian proses pengolahan susu pasteurisasi dari tahap pemerahan hingga pengemasan susu dilakukan dengan teknologi canggih berstandar internasional tanpa sentuhan tangan. Susu segar yang dihasilkan sapi peternakan Greenfields segera diolah supaya kandungan gizi dan kehigienisannya tetap terjaga. Peternakan akan langsung mengalirkan susu ke pabrik untuk melalui tahapan sterilisasi, pasteurisasi, dan homogenisasi dalam waktu singkat. Ketiga proses tersebut bertujuan menjaga bentuk susu agar tidak terpisah dari lemak serta memastikan susu berstatus steril tanpa mengganggu keutuhan gizinya.
Penilaian kualitas susu pasteurisasi dapat dilakukan dengan meninjau dua indikator krusial berikut ini sebagai acuan:
1.Somatic Cell Count (SCC)
SCC adalah jumlah sel darah putih yang terdapat dalam hasil perahan susu sapi. Tinggi rendahnya kadar SCC dapat menentukan kualitas susu. Semakin rendah SCC, berarti kondisi sapi semakin sehat dan kualitas susu segar yang dihasilkan semakin baik. Kadar SCC yang tinggi kerap disebabkan oleh berbagai faktor, seperti proses pemerahan yang kurang higienis, lingkungan tempat tinggal sapi yang kotor, serta status peternakan yang tidak terstandarisasi.
Jumlah SCC yang tinggi dalam susu bukan sekadar menunjukkan kualitas susu, tetapi juga bisa menyebabkan perubahan rasa yang membuat susu jadi kurang segar, berbau amis atau tengik, atau terasa pahit. Standar Nasional Indonesia (SNI) menetapkan standarisasi SCC senilai 450.000, sedangkan standar SCC Internasional USA berkisar di angka 700.000.
Faktanya, kandungan SCC dalam susu segar mentah Greenfields mengandung SCC 65% lebih rendah daripada standar internasional USA. Susu kualitas unggul yang #ExtraHigienis dan #ExtraFresh tersebut adalah bukti konkret keseriusan Greenfields dalam menerapkan perawatan sapi yang #ExtraHigienis.
2. Bacteria Count (BC)
Satu indikator lagi yang penting untuk menilai kualitas susu adalah Bacteria Count, yaitu parameter kualitas susu segar mentah yang dipengaruhi kesehatan sapi. Jadi, sapi sakit menghasilkan Bacteria Count tinggi sehingga kualitas susu yang dihasilkan semakin rendah. Standar aman kandungan Bacteria Count menurut SNI berada di angka 1.000.000, sedangkan standar internasional di angka 100.000 hingga 300.000. Greenfields kembali membuktikan kualitas susu unggulannya dari segi Bacteria Count karena nilainya 99% lebih rendah dibandingkan standar internasional.
Mutu susu segar mentah Greenfields memang tak perlu diragukan lagi sejak awal. Kualitas tersebut tetap bertahan setelah susu melalui proses pasteurisasi sehingga nilai Bacteria Count tetap rendah. Pencapaian ini mampu diraih Greenfields karena setiap sapinya dirawat dengan extra atensi supaya selalu sehat dan bahagia.
Memilih dan menyimpan susu pasteurisasi tentu tak boleh dilakukan sembarangan supaya kesegaran serta mutunya terjaga. Ikuti beberapa tips ini untuk mendapatkan manfaat terbaik susu pasteurisasi kualitas unggul yang Anda butuhkan:
Bila Anda tidak mengalami masalah berat badan berlebih, maka susu segar full cream adalah pilihan terbaik. Sebaliknya, Anda bisa memilih susu segar low fat atau susu segar skim sebagai alternatif karena kandungan lemaknya lebih rendah daripada jenis susu full cream.
Pastikan kalau kemasan susu pasteurisasi yang hendak Anda beli tidak gembung dan segel penutupnya tidak terbuka. Kemasan yang menggembung atau penutup yang agak terbuka menunjukkan bahwa susu sudah terkontaminasi zat asing dari luar.
Meskipun terkesan sepele, hal buruk ini menyebabkan susu rentan terkontaminasi mikroorganisme dari udara terbuka sehingga jadi rentan basi.
Jangan lupa untuk menuang susunya terlebih dahulu ke dalam gelas, karena bakteri yang terdapat dalam rongga mulut dapat berpindah ke susu dan membuatnya gampang basi dalam waktu singkat.
Setelah membuka kemasan susu, jangan lupa untuk menyimapnnya di dalam lemari es dengan suhu antara 10C hingga 40C. Kisaran suhu tersebut sangat penting untuk mencegah risiko kontaminasi bakteri yang merusak kualitas susu. Idealnya, rata-rata susu pasteurisasi dapat bertahan selama maksimal 4 hari di kulkas setelah dibuka. Namun, Greenfields Fresh Milk Pasteurisasi yang sudah teruji kualitasnya bisa bertahan lebih lama, yaitu kurang lebih 7 hari setelah dibuka dengan cara penyimpanan yang benar
Memilih susu pasteurisasi berkualitas yang baik bagi kesehatan kini semakin mudah karena Anda sudah mengenal Greenfields Fresh Milk Pasteurisasi. Produk Greenfields ini memberikan 100% susu sapi segar dengan rasa dan kandungan gizi utuh melalui proses pengolahan modern berstandar internasional.
Bila Anda bosan dengan varian Greenfields Fresh Milk Pasteurisasi Full Cream, ada pilihan rasa dan jenis lainnya seperti Fresh Milk Low Fat, Fresh Milk Skimmed, Fresh Milk Jersey, Fresh Milk Chocomalt, Fresh Milk Strawberry, dan Fresh Milk Low Fat Mochaccino. Kebaikan alami 100% susu sapi segar dari peternakan Greenfields dengan rasa nikmat, asli, dan murni khusus dipersembahkan untuk Anda sekeluarga.
Gaya Hidup Sehat: Kunci Utama Meningkatkan Imunitas Tubuh dan Menjaga Kesehatan
11 Dec 2024
Selengkapnya
Gizi Seimbang dalam Sepiring Sarapan: Panduan Menerapkan Pola Makan Sehat Sejak Pagi Hari
11 Dec 2024
Selengkapnya
Amankah Susu Pasteurisasi untuk Bayi dan Anak-Anak?
11 Dec 2024
Selengkapnya